You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
30 Pejabat Ikuti Diklat Informasi Publik
.
photo Nurito - Beritajakarta.id

30 Lurah dan Camat Ikuti Diklat Informasi Publik

Sebanyak 30 camat dan lurah di ibu kota mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan serta Estate Management Angkatan 1, di Islamic Center Gedung PKP, Kelapadua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Diklat yang digelar dari tanggal 8-14 Juli ini merupakan tindak lanjut kegiatan yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di gedung Balaikota pada 7 Juli lalu.

Kami mengimbau para lurah dan camat agar lebih aktif dan merespon aduan masyarakat, melalui media massa dan aplikasi Qlue

Aunu Rahmat, Widyaiswara (pengajar) Yayasan PKP mengatakan, Diklat tersebut meliputi Diklat pimpinan, teknis fungsional dan Diklat prajabatan. Rencananya, Diklat ini akan digelar dalam 4 angkatan. Untuk angkatan 2,3, dan 4 rencananya digelar pasca Hari Raya Idul Fitri nanti dengan peserta yang berbeda.

Ahok Apresiasi Kadiskominfomas

"Dalam Diklat ini, banyak materi yang diberikan dengan pembicara berbeda-beda. Di antaranya adalah penjelasan program dan tata tertib, penjelasan pengisian lembar evaluasi, kompetensi aparatur dan sertifikasi. Kemudian  peran camat dan lurah sebagai estate manajer, konsep diri kepamongan, komunikasi publik, dan sebagainya," ujar Aunu Rahmat, Selasa (14/7).

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta, Ii Karunia, yang juga salah satu pembicara mengatakan, dengan Diklat ini para lurah, camat, dan kepala seksi diharapkan lebih aktif dalam berkomunikasi dengan publik, terutama dalam mengatasi masalah di wilayah masing-masing.

"Dengan smart city ini, para lurah dan camat harus lebih aktif membuat laporan kinerjanya masing-masing. Mengatasi seluruh pengaduan masyarakat melalui program smart city. Mereka juga harus berani berbicara pada publik terkait kinerjanya masing-masing. Hasil kinerja mereka bisa dipublish di website berita resmi Pemprov DKI jakarta, www. beritajakarta.com sehingga masyarakat luas bisa lebih tahu hasil dari tindak lanjut aparat kelurahan dan kecamatan," ujar Ii Karunia.

Dia berharap, usai mengikuti Diklat ini para peserta mendapatkan pencerahan dan bisa lebih aktif lagi dalam merespon pengaduan masyarakat. Sebab dari sekitar 25 ribuan bentuk pengaduan masyarakat, baru sekitar 10-15 persen yang direspon pejabat terkait melalui smart city. Pemicunya banyak faktor, misalnya rasa kepedulian yang masih kurang.

"Kami mengimbau para lurah dan camat agar lebih aktif dan merespon aduan masyarakat, melalui media massa dan aplikasi Qlue. Mereka juga harus berani menyampaikan prestasi dan potensinya untuk dipublikasikan ke masyarakat," imbuh Ii Kurnia.

Usdiyati, Lurah Setu, Cipayung, menyambut positif Diklat ini. Sebab dapat menambah wawasan, rekan kerja dan pengetahuan. Hal-hal yang tidak tahu menjadi tahu dan bisa diterapkan dalam merespon pengaduan masyarakat melalui smart city.

"Di wilayah kami, setiap pengaduan masyarakat sudah direspon dengan baik melalui program smart city. Misalnya soal jalan rusak, lampu PJU padam, banjir, dan sebagainya. Kami langsung berkoordinasi dengan unit terkait," ujarnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Plt Wali Kota Jaktim Tinjau Posko Antitawuran di Batu Ampar

    access_time16-04-2025 remove_red_eye4256 personNurito
  2. DPRD Dukung Jakarta Jadi Kota Perfilman

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1814 personFakhrizal Fakhri
  3. Langkah Pemprov Gunakan Truk Sampah Listrik Diapresiasi

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1600 personFakhrizal Fakhri
  4. Kebakaran di Bawah Kolong Tol Wiyoto Wiyono Berhasil Dipadamkan

    access_time16-04-2025 remove_red_eye1576 personAnita Karyati
  5. Pemprov DKI Pastikan Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU Transparan dan Bebas KKN

    access_time15-04-2025 remove_red_eye1560 personAldi Geri Lumban Tobing

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik